Kamis, Mei 28, 2009

"Komunitas Virtual dan Manfaatnya"

Komunikasi yang dipahami sebagai virtual reality pada ruang lingkup (alam maya) dengan menggunakan internet. Komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit.

Bagi yang ingin menambah pengetahuan atau memperdalam suatu keahlian , internet adalah salah satu tempat yang patut dilirik. Banyak sekali informasi yang dapat diperoleh di internet, baik dari situs yang memang menyajikan informasi mengenai hal tersebut, situs yang berisi jurnal , perpustakaan virtual, dll . Selain itu ternyata terdapat cukup banyak situs yang memberikan kursus gratis dengan beragam subyek, mulai dari yang berhubungan dengan internet dan komputer , misalnya membuat website, belajar windows NT, linux, dll sampai ke belajar membuat tulisan, automotive, bahasa, kerajinan tangan dll.

Komunikasi virtual atau virtual communication adalah komunikasi (proses penyampaian dan penerimaan pesan) menggunakan (melalui) cyberspace / ruang maya yang bersifat interaktif. Komunikasi virtual tidak dapat lepas dari sebuah media internet yang menggunakannya sebagai alat komunikasi. Disini terlihat adanya peralihan gaya atau kebiasaan manusia dalam berkomunikasi menyampaikan informasi dengan sesamanya. Dikatakan begitu karena saat ini manusia tidak perlu lagi berkomunikasi pada waktu, tempat yang sama. Nampaknya melalui komunikasi virtual saat ini, hambatan – hambatan yang ada terdahulu seperti jarak, waktu, biaya, serta kesulitan lainnya dapat teratasi. Hal ini dikarenakan internet sebagai media komunikasi virtual tidak terbatas ruangnya sehingga masyarakat luas dapat menyampaikan informasi kemana saja, dan ke siapa saja. Dalam komunikasi virtual, memungkinkan seseorang berinteraksi tetapi sebenarnya mereka tidak berada secara wujud di tempat itu.

Komunitas Virtual

Muncul didalam ruang media berbasiskan komputer dimana aktivitas dan interaksi antar para anggota komunitas menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Komunitas virtual berguna untuk mengumpulkan orang-orang yang memiliki minat yang sama dan mereka dapar berdialog lewat discussion board dan juga lewat mailing list dan dialog mereka dapat disimpan untuk kemudian dapat dipelajari kembali.

Community atau komunitas, seperti hal nya yang kita jumpai di dunia nyata, adalah sekumpulan individu yang memiliki minat yang sama. Sebuah komunitas biasanya terbentuk karena memiliki kebutuhan yang sama (atau tidak) pada sebuah minat tertentu. Sebuah komunitas atau club atau kelompok atau geng biasanya diawali dengan ngumpul bareng. Dimulai dengan beberapa orang (minimal 2 orang) yang saling kenal, memiliki minat yang sama, dan kemudian berkembang dan bertambah banyak anggota nya.

Apa yang membedakan komunitas dunia nyata dan dunia virtual?

Bila pada komunitas dunia nyata paling tidak orang-orang yang mengawali adanya komunitas itu harus bertemu, sedangkan di komunitas virtual orang-orang tersebut tidak perlu bertatap muka. Bahkan tidak perlu saling kenal dekat terlebih dahulu. Yang dibutuhkan hanya kesamaan minat dan alamat email (sebagai media berkomunikasi).

Keadaannya pun kadang terbalik, kalau komunitas non-virtual mengawali berdirinya dengan pertemuan, komunitas virtual lebih sering pertemuan atau kopi darat itu justru terjadi setelah komunitas virtual tersebut berdiri dan menjadi akrab satu sama lain. Kebutuhan bertemu itu justru muncul karena dirasa setelah sekian lama komunitas virtual itu berjalan tapi sesama mereka tidak tahu ‘bentuk’ masing-masing anggota. Karena itulah kemudian diadakan gathering-gathering.

Kalau ingin dilihat darimana dimulainya komunitas virtual ini, sejarahnya dimulai saat (tetap saja) dari komunitas non-virtual yang mencoba berkomunikasi melalui media email. Salah satu tools dari internet adalah mailing list. Yaitu proses berkiriman surat melalui 1 account email.
Kesimpulannya adalah Virtual Community adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan minat yang terbentuk pada dunia virtual (internet). Kepercayaan seseorang terhadap virtual community sangat besar

Karakteristik Komunitas Virtual

Komunitas virtual dapat dikategorikan menjadi 4 kunci karakteristik, motif, kardinilitas, isi, dan otonomi.

a)Berdasarkan motifnya, komunitas virtual dapat dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah motif untuk menjalin hubungan antar manusia, yang kedua adalah motif untuk mendapatkan informasi, dan yang ketiga adalah motif untuk bertransaksi.

b)Berdasarkan kardinilitasnya, komunitas virtual bisa bersifat interaksi satu ke satu, satu ke banyak dan banyak ke banyak. Kardinilitas menggambarkan siapa yang mengontrol proses pertukaran informasi. Contoh dari interaksi satu ke satu yaitu pada private chat.

c)Berdasarkan isinya, isi dari sebuah komunitas virtual dapat berasal dari individu-individu yang berada didalamnya berupa diskusi-diskusi online dan pembuatan halaman web (blog) dari individu-individu itu, bisa juga berasal dari penyedia layanan komunitas dan bersifat tradisional, dalam kasus ini adalah pemerintah yang memberikan pengumuman namun pengumuman itu harus bersifat konsisten dan terkontrol dengan ketat.

d)Berdasarkan otonomi yang dimiliki dari sebuah komunitas virtual memiliki arti apakah komunitas virtual itu berdiri sendiri atau dimiliki bersama oleh anggota komunitas dan memiliki aturan yang telah disepakati bersama antar anggota komunitas itu. Kombinasi yang sesuai dari karakteristik di atas akan menciptakan KM yang efektif berdasarkan komunits virtual, secara spesifik kombinasi yang cocok untuk KM di bidang e-government adalah komunitas dengan motif saling menukar informasi, memiliki infrastruktur satu ke banyak dan sumber isi dari berbagai sumber, dan memiliki otonomi tingkat tinggi.

Perbedaan Pengertian Komunitas virtual dengan komunitas dalam konteks sosiologi :

1.Komunitas Virtual

Kemajuan tekhnologi telah mengantarkan manusia untuk menciptakan bentuk baru dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Yahoo, Messengger, IRC, MailingList, Online Forum, Weblog dan Friendster adalah contoh bagaimana manusia tetap berusaha berkumpul dan menjalin hubungan dan berbagi kesamaan dengan manusia – manusia lain. Sehingga komunitas virtual berlanjut dengan terbentuknya komunitas fisik alias terjadi pertempuran antar para anggotanya.

Komunitas dalam berbagai bentuk ini telah terjadi kumpulan sekelompok orang dengan segmentasi tertentu dan biasanya terjadi proses pertukaran informasi yang cepat dengan adanya tekhnologi internet. Interaksi yang terjadi dalam komunitas virtual tidak terjadi secara langsung atau tida secara face to face karena komunikasi berada pada dunia maya.

2.Komunitas dalam konteks Sosiologi

Komunitas dalam konteks sosiologi adalah manusia sebagai makhluk sosial sehingga manusia akan memerlukan suatu interaksi dengan manusia lain. Karena perlunya untuk berinteraksi maka terciptalah berbagai komunitas yang umumnya terbentuk karena adanya kesamaan antar anggotanya. Kesamaan itu berupa tempat tinggal, pekerjaan, minat, pendidikan dan lain – lain. Contohnya yaitu Komunitas yang dimulai dari sekitar kita seperti Rt, Fans club, kelompok pengajian, arisan dan lain – lain.

Ciri Khas Komunitas Virtual

Pada prinsipnya komunitas virtual merupakan sebuah forum dimana para anggotanya saling bebas berhubungan dengen mengeluarkan pendapat. Jika dikaji secara sungguh-sungguh, sebenarnya forum ini memiliki nilai komersial tertentu yang dapat dimanfaatkan para pelaku e-business jika yang bersangkutan dapat sungguh-sungguh mempelajari karakteristiknya.

Yang terjadi di dalam komunitas virtual adalah sebuah mekanisme pembelajaran (knowledge sharing) karena masing-masing anggotanya berkomunikasi mengenai hal-hal tertentu. Contohnya adalah sebagai berikut:
  • Komunitas virtual para pengacara yang saling mendiskusikan berbagai kasus-kasus hukum;
  • Komunitas virtual para programmer linux yang membahas teknik-teknik pemrograman yang baik dan berkualitas;
Jelas terlihat di sini bahwa banyak sekali peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan sehubungan dengan keberadaan beribu-ribu komunitas virtual di dunia maya. Prinsipnya adalah bahwa seseorang biasanya berniat untuk berpartisipasi di dalam sebuah komunitas virtual jika yang bersangkutan memiliki permasalahan tertentu. Dengan berpartisipasi di dalam komunitas virtual, yang bersangkutan biasanya mengharapkan adanya “jawaban” terhadap permasalahan yang dihadapi, melalui interaksi dengan anggota-anggota lain. Karena pada kenyataannya keseluruhan interaksi tersebut dilakukan melalui website, maka tentu saja keberadaan orang-orang tersebut adalah merupakan peluang yang baik bagi perusahaan untuk melakukan proses pemasaran (marketing).

Ada sebuah prinsip yang harus dipelajari bagi perusahaan yang tertarik untuk membangun sebuah komunitas virtual, yaitu sebuah hukum “economics of increasing returns”. Hukum ini mengatakan bahwa pada saat-saat awal pembentukan komunitas virtual hanya memberikan manfaat atau keuntungan yang kecil bagi perusahaan, namun semakin tumbuh dan berkembang kuantitas komuntias yang ada, akan semakin tinggi manfaat yang diperoleh perusahaan sampai suatu titik optimal yang kerap disebut sebagai “critical mass”. Walaupun mencoba membentuk sebuah komunitas virtual merupakan usaha yang penuh resiko dan tidak menentu, namun jika berhasil akan mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi sebuah perusahaan e-business, terutama yang berorientasi e-commerce tipe B-to-C.

Manfaat komunitas virtual

Fenomena komunitas merek yang berkembang di dunia internet atau virtual akhir-akhir ini semakin marak dan hal ini dapat didayagunakan bagi pemasar produk. terutama bagi produk yang berkaitan dengan teknologi. Bila komunitas virtual diimplementasikan dalam strategi pemasaran, maka dapat berpotensi menimbulkan efek exponensial dalam menyebar luaskan kegiatan pemasaran.

Sangat terasa manfaat internet untuk dunia komunikasi melalui dunia virtual dengan berbagai fasilitas yang di tawarkan hanya tinggal bagaimana cara memanfaatkan nya saja ke arah positif dan negatif nya.

Banyak hal yang bisa di dapat di dunia virtual dilihat dari desain bangunan yang sesuai dengan dunia nyata di tambah dengan unsur virtual tentu nya untuk menambah fantasi dari penikmat dunia virtual sendiri dan banyak animasi yang bisa dipelajari dari desain karakter avatar dan pergerakan yang ada di dalamnya.

Dengan bantuan tools yang dipilih bisa mendapat ruangan agar di atur sesuai keinginan karakter avatar pun bisa di atur sesuai pengguna dari ujung kepala hingga kaki kemudian untuk bergabung ke komunitas mana saja berbagi pengalaman apa saja misal cerita tentang berita-berita terbaru musik yang sedang jadi perbincangan di dunia nyata hanya kadang bahasa yang di gunakan mungkin menjadi kendala.

Sebenarnya explorasi nya lebih kepada user nya sendiri bagaimana memanfaatkan fasilitas nya sehingga menjadi dunia virtual yang di kehendaki tapi bagaimanapun kita punya dunia nyata yang terkadang juga virtual di banding dunia virtual

metta widyaningrum / 153070201

1 komentar:

  1. ini buat sendiri atau ngutip? kalo ngutip, ko ga ada daftar pustakanya?

    BalasHapus