Senin, Juni 29, 2009

apa sih kelemahan-kelebihan otoritarian dan libertarian??


Teori Pers Otoritarian

Kelemahan otoritarian menurut saya adalah :
  • Pers tidak mempunyai kebebasan untuk mengkritik pemerintah, dalam teori ini pers hanya boleh mendukung kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh penguasa saja.
  • Kedudukan individu selalu dibawah kedudukannya Negara atau penguasa. Disini individu hanya bisa mengikuti apa yang diperintahkan penguasa.
  • Yang ingin memiliki pers, harus mempunyai ijin terlebih dahulu dari penguasa tetapi ijin tersebut tidak mutlak dimiliki orang tersebut karena kapan saja ijin dapat dicabut oleh penguasa apabila merugikan Negara.
  • Penguasa bisa kapan saja merubah kebijakan-kebijakan pemerintah.
  • Kehidupan masyarakat ditentukan oleh penguasa. disini mesyarakat dituntut selalu mengikuti kebijakan-kebijakan yang ada.

Kelebihan otoritarian menurut saya adalah :

  • Tidak ada pemberitaan yang dapat merugikan pemerintah karena media massa pada saat itu hanya boleh mendukung kebijakan-kebijakan Negara saja dan bila ada pemberitaan yang merugikan akan disensor.
  • Masyarakat benar-benar tahu kebijakan apa saja yang dibuat penguasa karena semua media massa diwajibkan memberikan informasi tentang kebijakan-kebijakan'

Teori Pers Libertarian

Kelemahan libertarian menurut saya adalah :
  • Pers dalam teori ini menjadi tidak terkontrol karena semua orang berhak mengeluarkan pendapatnya masing-masing, akibatnya semua hal bisa menjadi pemberitaan. Selain itu, bisa menimbulkan penyalahgunaan atas kebebasan pers tersebut. Contohnya pemberitaan yang tidak sesuai dengan realita yang ada.

Kelebihan libertarian menurut saya adalah:

  • Pers mempunyai kebebasan untuk mengawasi pemerintah dalam menjalankan kebijakan-kebijakan yang ada agar tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan kebijakan tersebut.
  • Semua orang berhak mendapatkan kebebasannya masing-masing untuk mencari kebenaran. Disini semua orang mempunyai hak yang sama untuk mengeluarkan pendapat mereka dan memberikan informasi sebanyak mungkin untuk mencari kebenaran.
  • Masyarakat dapat menentukan kehidupannya sendiri tanpa harus mengikuti penguasa.
  • Kekuasaan tidak lagi ditangan penguasa tetapi ditangan masyarakat, apabila kebijakan gagal mewujudkan keinginan bersama maka kebijakan tersebut dapat dirubah.

perbandingan sistem media massa / B

Jumat, Juni 26, 2009

Teori Pers Otoritarian vs Teori Pers Libertarian

Apa sih Teori Pers Otoritarian dan Teori Pers Libertarian itu? Disini saya akan mencoba menerangkan sedikit tentang Teori Pers Otoritarian dan Teori Pers Libertarian.

Teori otoritarian Berkembang di Inggris pada abad 16 dan 17. Dalam teori ini, kebenaran harus dekat dengan pusat kekuasaan. Dari situlah kita lihat bahwa pers difungsikan dari atas ke bawah. Bisa dikatakan masyarakat bawah harus mengikuti orang-orang yang ada diatas. Biasanya, penguasa menggunakan pers untuk memberi informasi kepada rakyat tentang kebijakan-kebijakan penguasa yang harus didukung. Hanya dengan ijin khusus pers boleh dimiliki oleh swasta, dan ijin ini dapat dicabut kapan saja. Kegiatan penerbitan seperti semacam persetujuan antara pemegang kekuasaan dengan penerbit. Pertama memberi hak monopoli dan mendukung tapi penguasa punya hak untuk membuat dan merubah kebijaksanaan, hak memberi ijin dan menyensor. Pers kehilangan fungsinya sebagai pengawas pelaksanaan pemerintahan. Selain itu, Media massa dilarang untuk melakukan kritik terhadap mekanisme politik, dan para pejabat yang berkuasa.

Setelah itu kita bandingkan dengan teori pers libertarian. Teori ini merupakan kebalikan dari teori pers otoritarian. Dalam teori ini, hak mencari kebenaran adalah salah satu hak asasi manusia. Pers merupakan alat untuk menyajikan bukti dan argument yang menjadi landasan bagi orang banyak untuk mengawasi pemerintahan dan menentukan sikap terhadap kebijaksanaannya. Teori ini berkembang di Inggris setelah tahun 1688, dan kemudian di Amerika Serikat. Tujuannya utama dari teori ini adalah membantu menemukan kebenaran dan mengawasi pemerintah. Disini media massa diatur oleh siapa saja yang mempunyai kemampuan ekonomi untuk menggunakannya. Selain itu, Media massa dilarang melakukan penghinaan, kecabulan, kerendahan moral dan pengkhianatan pada masa perang.

Setelah kita mengerti apa sih teori otoritarian dan apa sih teori libertarian, selanjutnya coba kita lihat contohnya. Disini saya mengambil contoh Indonesia, dulu sebelum reformasi kebebasan pers benar-benar dikekang, masyarakat semua takut dengan penguasa, itu tandanya sesuai dengan teori otoritarian yang harus selalu mengikuti penguasa tetapi sekarang setelah reformasi pers mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan suaranya. Dalam pemerintahan sekarang, hak asasi manusia dijunjung tinggi.

Metta Widyaningrum (153070201 / B)
"Perbandingan Sistem Media Massa"