Kemajuan teknologi sekarang ini berkembang cepat, salah satunya teknologi televisi. Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision. Tele berarti jauh dan vision berarti tampak. Jadi, secara harafiah televisi dapat berarti berarti tampak atau dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Dimana yang dulunya televisi menggunakan sistem analog sekarang sudah berubah menjadi televisi yang menggunakan sistem digital. Di Indonesia juga sudah mulai menggunakan televisi digital, pada 13 Agustus 2008 Indonesia telah menapak ke pintu teknologi penyiaran televisi digital. Peristiwa itu berupa soft launching siaran TV digital oleh TVRI.
Televisi Digital (DTV) adalah satu jenis teknologi penyiaran melalui udara yang baru dan inovatif yang mengirimkan gambar melalui gelombang udara dalam bentuk bit data, seperti halnya komputer. DTV memungkinkan stasiun TV untuk dapat menyediakan gambar yang secara dramatis lebih jelas, berkualitas suara lebih baik dan pilihan program yang lebih banyak. DTV juga memungkinkan dilakukannya siaran berdefinisi tinggi (HD) bagi para pemirsa yang memiliki pesawat HD dan menyediakan kemampuan interaktif dan layanan data subtitle yang lebih baik.
Keunggulan sistem TV digital dibandingkan dengan analog terletak pada kualitas penerimaan yang lebih baik, kebutuhan daya pancar yang lebih kecil, ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu serta penggunaan yang lebih efisien. Namun selain itu juga informasi digital dikonversikan ke analog agar dapat ditayangkan pada televisi analog.
Gambar yang dihasilkan lebih baik ketimbang gambar yang ditampilkan pemutar kaset video VHS, tapi akan dua kali lebih baik lagi jika informasi itu tidak dikonversikan ke analog, tetap digital, selain itu sistem TV digital juga memungkinkan pengiriman gambar beresolusi tinggi dengan format high-definition television (HDTV).
Adapun perbedaan antara televisi digital dan analong yaitu TV analog yang berstandar NTSC memiliki 525 garis pundai, yang umumnya terlihat hanya 480 garis pindai. Televisi biasa memiliki resolusi gambar efektif 210 ribu pixel, sedangkan pada televisi digital, resolusi tertingginya mencapai 2 juta pixel. Ini artinya, gambar pada HDTV memiliki 10 kali lebih detail ketimbang TV biasa (analog).
Seiring majunya perkembangan dunia elektronik maka banyak pihak-pihak yang ingin mengembangkan televise digital, seperti Pada 2004, badan standar Eropa (ETSI) merilis standar baru sebagai pengembangan DVB-T, yaitu DVB-H (H = handheld) yang diperuntukkan bagi pelanggan bergerak dengan pesawat penerima bertenaga baterai seperti PDA atau handphone. Penggunaan tenaga baterai secara hemat untuk penerimaan sinyal TV dalam waktu yang lama dimungkinkan oleh pengiriman sinyal secara tak kontinu. Sinyal TV digital dibagi-bagi ke dalam sejumlah blok yang masing-masing dikirimkan berurutan namun dipisahkan oleh interval waktu kosong sedemikian sehingga terminal penerima dapat menjadi non-aktif selama waktu jeda ini.
Untuk siaran terrestrial, standar yang dirilis paling akhir adalah DMB-T yang dikembangkan oleh Tsinghua University China yang merupakan modifikasi dari DVB-T. Seperti halnya DVB-T, DMB-T menerapkan dua lapis pengodean dan dua lapisan interleaving untuk mendapatkan ketahanan terhadap derau, interferensi, dan perubahan kondisi lintasan radio terhadap waktu. Adapun keunggulan yang dimiliki DMB-T disebabkan oleh sistem OFDM yang dilengkapi sinkronisasi pada domain waktu (TDS-OFDM). Sinyal sinkronisasi dikirim secara terpisah dari sinyal TV dengan menggunakan teknologi spread spectrum sehingga memberikan ketahanan lebih tinggi bagi sinyal sinkronisasi terhadap derau dan interferensi sehingga proses deteksi OFDM yang membawa sinyal TV menjadi lebih baik pula.
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial
Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama di radius yang sama.Type equation here.
Keunggulan TV Digital
• Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code). Sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
• Pada transmisi digital menggunakan less bandwidth (high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
• Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Tidak ada lagi antrian ataupun penolakan ijin terhadap rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan layaknya browser internet, sehingga sangat integratif fungsinya.
• Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV Fixed dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar tv digital juga lebih kecil dan ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien.
• Finest sound. Kemampuan mereproduksi suara seperti sumber aslinya
Siapa saja yang akan merasakan dampaknya?
Konsumen yang menerima sinyal siaran televisi gratis menggunakan antena pada pesawat televisi yang dilengkapi dengan penyetel analog – dan mereka yang tidak berlangganan pada perusahaan penyedia layanan televisi kabel, satelit atau perusahaan telepon – akan merasakan dampak dari peralihan televise analog ke digital. Sekurang-kurangnya 19,6 juta rumah tangga menerima sinyal siaran televisi gratis secara eksklusif di rumah-rumah mereka, dan kira-kira ada 70 juta pesawat televise akan terkena dampak hilangnya sinyal dari stasiun bertenaga penuh setelah tanggal 17 Februari 2009, jika para pemilik pesawat televisi ini tidak mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan televisi mereka.
Dengan TV digital transisi, orang-orang yang menggunakan TV yang menggunakan sinyal analog tidak akan dapat menerima gambar / suara dan mereka harus meng-upgrade sistem mereka TV yang membuatnya mampu untuk menerima sinyal digital. The older TV set juga dapat menambahkan digital converter yang dapat dikonversi menjadi sinyal digital analog.
Tugas Perkembangan Teknologi Komunikasi
Metta Widyaningrum / 153070201 / E
Televisi Digital (DTV) adalah satu jenis teknologi penyiaran melalui udara yang baru dan inovatif yang mengirimkan gambar melalui gelombang udara dalam bentuk bit data, seperti halnya komputer. DTV memungkinkan stasiun TV untuk dapat menyediakan gambar yang secara dramatis lebih jelas, berkualitas suara lebih baik dan pilihan program yang lebih banyak. DTV juga memungkinkan dilakukannya siaran berdefinisi tinggi (HD) bagi para pemirsa yang memiliki pesawat HD dan menyediakan kemampuan interaktif dan layanan data subtitle yang lebih baik.
Keunggulan sistem TV digital dibandingkan dengan analog terletak pada kualitas penerimaan yang lebih baik, kebutuhan daya pancar yang lebih kecil, ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu serta penggunaan yang lebih efisien. Namun selain itu juga informasi digital dikonversikan ke analog agar dapat ditayangkan pada televisi analog.
Gambar yang dihasilkan lebih baik ketimbang gambar yang ditampilkan pemutar kaset video VHS, tapi akan dua kali lebih baik lagi jika informasi itu tidak dikonversikan ke analog, tetap digital, selain itu sistem TV digital juga memungkinkan pengiriman gambar beresolusi tinggi dengan format high-definition television (HDTV).
Adapun perbedaan antara televisi digital dan analong yaitu TV analog yang berstandar NTSC memiliki 525 garis pundai, yang umumnya terlihat hanya 480 garis pindai. Televisi biasa memiliki resolusi gambar efektif 210 ribu pixel, sedangkan pada televisi digital, resolusi tertingginya mencapai 2 juta pixel. Ini artinya, gambar pada HDTV memiliki 10 kali lebih detail ketimbang TV biasa (analog).
Seiring majunya perkembangan dunia elektronik maka banyak pihak-pihak yang ingin mengembangkan televise digital, seperti Pada 2004, badan standar Eropa (ETSI) merilis standar baru sebagai pengembangan DVB-T, yaitu DVB-H (H = handheld) yang diperuntukkan bagi pelanggan bergerak dengan pesawat penerima bertenaga baterai seperti PDA atau handphone. Penggunaan tenaga baterai secara hemat untuk penerimaan sinyal TV dalam waktu yang lama dimungkinkan oleh pengiriman sinyal secara tak kontinu. Sinyal TV digital dibagi-bagi ke dalam sejumlah blok yang masing-masing dikirimkan berurutan namun dipisahkan oleh interval waktu kosong sedemikian sehingga terminal penerima dapat menjadi non-aktif selama waktu jeda ini.
Untuk siaran terrestrial, standar yang dirilis paling akhir adalah DMB-T yang dikembangkan oleh Tsinghua University China yang merupakan modifikasi dari DVB-T. Seperti halnya DVB-T, DMB-T menerapkan dua lapis pengodean dan dua lapisan interleaving untuk mendapatkan ketahanan terhadap derau, interferensi, dan perubahan kondisi lintasan radio terhadap waktu. Adapun keunggulan yang dimiliki DMB-T disebabkan oleh sistem OFDM yang dilengkapi sinkronisasi pada domain waktu (TDS-OFDM). Sinyal sinkronisasi dikirim secara terpisah dari sinyal TV dengan menggunakan teknologi spread spectrum sehingga memberikan ketahanan lebih tinggi bagi sinyal sinkronisasi terhadap derau dan interferensi sehingga proses deteksi OFDM yang membawa sinyal TV menjadi lebih baik pula.
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial
Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama di radius yang sama.Type equation here.
Keunggulan TV Digital
• Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code). Sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
• Pada transmisi digital menggunakan less bandwidth (high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
• Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Tidak ada lagi antrian ataupun penolakan ijin terhadap rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan layaknya browser internet, sehingga sangat integratif fungsinya.
• Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV Fixed dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar tv digital juga lebih kecil dan ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien.
• Finest sound. Kemampuan mereproduksi suara seperti sumber aslinya
Siapa saja yang akan merasakan dampaknya?
Konsumen yang menerima sinyal siaran televisi gratis menggunakan antena pada pesawat televisi yang dilengkapi dengan penyetel analog – dan mereka yang tidak berlangganan pada perusahaan penyedia layanan televisi kabel, satelit atau perusahaan telepon – akan merasakan dampak dari peralihan televise analog ke digital. Sekurang-kurangnya 19,6 juta rumah tangga menerima sinyal siaran televisi gratis secara eksklusif di rumah-rumah mereka, dan kira-kira ada 70 juta pesawat televise akan terkena dampak hilangnya sinyal dari stasiun bertenaga penuh setelah tanggal 17 Februari 2009, jika para pemilik pesawat televisi ini tidak mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan televisi mereka.
Dengan TV digital transisi, orang-orang yang menggunakan TV yang menggunakan sinyal analog tidak akan dapat menerima gambar / suara dan mereka harus meng-upgrade sistem mereka TV yang membuatnya mampu untuk menerima sinyal digital. The older TV set juga dapat menambahkan digital converter yang dapat dikonversi menjadi sinyal digital analog.
Tugas Perkembangan Teknologi Komunikasi
Metta Widyaningrum / 153070201 / E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar